Barley adalah keluarga dari serealia yang menghasilkan malt. Sumber alternatif untuk karbohidrat ini juga biasa disebut dengan jelai.
Salah satu jenis biji-bijian yang masih keluarga gandum ini biasa digunakan sebagai bahan baku berbagai makanan. Seperti roti hingga aneka makanan kesehatan.
Bahan pangan yang satu ini memiliki tekstur kenyal dan rasa gurih seperti kacang. Di balik rasanya, khasiat yang diberikan terbilang luar biasa. Kenali lebih lanjut mengenai kandungan hingga manfaatnya.
Penelitian menemukan bahwa barley sangat baik dikonsumsi untuk mencegah diabetes karena dapat mengurangi kadar gula darah. Berikut khasiat lengkap lainnya:
- Mengontrol Kadar Gula Darah
Gandum utuh seperti barley adalah sumber serat larut beta-glukan yang dapat memperlambat penyerapan gula dengan mengikatnya di saluran pencernaan.
Bahkan, tingkat menurunkan kandungan gula darah dari barley lebih baik jika dibandingkan dengan oat.
- Melawan Diabetes
Selain mengontrol gula darah, manfaat barley lainnya adalah baik untuk penderita diabetes. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya dalam meningkatkan sensitivitas insulin.
Selain itu, barley merupakan makanan dengan indeks glikemik yang rendah sehingga tidak cepat menaikkan gula darah.
- Menurunkan Berat Badan
Barley adalah makanan yang tinggi serat sehingga sangat bermanfaat untuk menurunkan berat badan.
Jika kamu memakan barley saat sarapan, kamu tidak akan begitu kelaparan pada siang hari dan akan makan makanan yang lebih sedikit pada saat makan siang.
- Meningkatkan Kualitas Pencernaan
Jika kamu memiliki masalah pencernaan, akan sangat baik jika kamu mencoba untuk mengonsumsi barley. Barley dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di dalam saluran pencernaan.
Serat beta-glukan dalam barley dapat membantu memberi makan bakteri usus yang sehat, sehingga meningkatkan aktivitas probiotiknya.
- Menurunkan Kadar Kolesterol
Salah satu manfaat barley adalah menurunkan kadar kolesterol. Hal ini dimungkinkan karena barley mengandung tinggi serat larut yang dapat menurunkan low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.